Laman

Senin, 25 Oktober 2010

Teruntuk Para Pejuang

Bismillaah……
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh…

Teman-temanku yang luar biasa…
Hidup adalah perjuangan. Tak ada yang menyangkalnya. Semenjak dari tetesan air mani, manusia memang harus berjuang untuk hidup. Hanya satu dari ribuan tetesan air itu yang menjadi janin.
Ketika bayi itu lahir ke dunia, perlahan tapi pasti ia menjadi makhluk sosial. Lingkungan menjadi faktor dominan dalam proses pembentukan karakter dan identitas budayanya. Beranjak dewasa ia menjadi multidimensi. Manusia yang harus berkompetensi dalam ekonomi dan juga dalam pergulatan kekuasaan atau politik.
Dan begitulah terus siklus hdup manusia. Selalu saja kita menemui awal yang baru tapi tak tahu sedikit pun bagaimana semua ini akan berakhir. Yang jelas hidup ni rangkaian tantangan demi tantangan. Benang merahnya adalah perjuangan.
Puncak kecamuk perjuangan selalu ada di medan perang. Meski hidup memberi tempat yang sangat luas. Bagi kosakata perjuangan. Tapi perang tetap menara tertingginya. Karena disana, perjuangan bertaruh batas antara kematian dan kehidupan. Karena ia mempunyai bobot dan penghargaan sendiri.
Namun begitu, tekad seorang pejuang, seorang pahlawan dan bagaimana cara ia membayarnya, yaitu dengan nyawanya sendiri adalah cermin tentang sebuah pilihan hidup, dalam contoh perang, tapi inspirasinyaluas hingga di luar konteks peperangan. Sebab, pada mulanya adalah cita-cita. Lalu kehendak. Sesudah itu peperangan menepati janji-janji dan mengejar mimpi-mimpi. Itulah kesetiaan akan pilihan. Itulah perjuangan dan itulah inti kehidupan.
Oleh karena itu, hidup sejati hanya bisa bergulir di tangan para pejuang. Yang memberi nafas bagi tarikan-tarikannya. Tetapi memutuskan diri untuk mengarungi hidup dengan spirit kejuangan, meniti jalan para pejuang., adalah pilihan yang tak mudah. Meski sekedar untuk hidup saja seseorang sesungguhnya harus berjuang. Untuk sekedar bisa makan, minum dan bisa menjalani hidup ini begitu saja, perlu perjuangan. Tidak ada yang benar-benar gratis dalam hidup ini.

Wahai sobatku… kita adalah para pejuang!! Dan medan perang besar yang terdekat yang akan kita lewati adalah Ujian Nasional dan SPMB. Sahabatku milikilah jiwa seorang pejuang sejati, yang akan melewati medan perang dengan gagah berani, yang sadar bahwa jalan untuk mencapai cita-cita yang ia miliki salah satunya adalah dengan melewati perang ini. Tetapi sahabat, perang ini sekali lagi hanya untuk orang-orang yang mempunyai cita-cita. Maka disini menjadi jelas, bahwa semua itu kembali kepada soal pilihan. Pilihan untuk bercita-cita dan semuanya ada di tangan kita untuk memilihnya.
Peristiwa demi peristiwa selalu datang. Momentum bisa hadir setiap waktu. Kelahiran adalah momentum, kematian adalah momentum, kemerdekaan adalah momentum, dan ujian juga adalah momentum.
Tapi itu semua tak berarti apa-apa bila tak pernah menghasilkan pemaknaan. Pemaknaan para pejuang, yang mengerti bahwa hidup punya harga. Pemaknaan para pekerja keras, yang menyadari bahwa hidup punya beban. Sekali lagi, pada mulanya adalah cita-cita. Lalu kehendak. Sesudah itu adalah kesetiaan mengejar mimpi dan menepati janji-janji itu.
Sahabatku calon pemenang di masa depan… Usaha memang sangat berperan dalam keberhasilan seseorang untuk mengubah keadaan dirinya, atau meraih harapan dan cita-citanya. Bahkan ALLAH telah menegaskan:

“ Sesungguhnya ALLAH tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai kaum tersebut mengubah keadaan mereka sendiri.” (Q.S. Ar-Ra’du 13:11)

Setiap usaha, ikhtiar, hendaklah selalu kita ikuti dengan do’a.
Mengapa do’a? Karena do’a adalah sImbol penyerahan diri seorang hamba yang lemah dan tak berdaya, kepada Rabbnya Yang Maha Luas dan Maha Kuasa. Do’a juga merupakan simbol pengakuan atas kebesaran ALLAH sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.
Akhirnya, apapun yang ditetapkan ALLAH bagi diri kita, marilah kita terima dengan penuh syukur. Tetaplah istiqamah. Kuliah di PTN hanylah sekelumit bagian kecil dari perjalanan menuju hakikat kehidupan: menjadi hamba dan abdi ALLAH dalam setiap ayunan langkah dan tarikan nafas kita.

Ingatlah!!!

Kita adalah pejuang-pejuang kecil bergerak berlandaskan ilmu dan berbingkai keikhlasan.
Dalam dada kita bersemayam semangat yang berkobar bagai singa tegar membaja.
Kita adalah pahlawan-pahlawan kecil yang selalu ingin berada di garda terdepan medan pertempuran.
Semua itu ada dalam diri kita!


Selamat berjuang !!! Tetaplah semangat !!!

{Tulisan semasa SMA. Dinukil dari beberapa sumber.}
_@XII IPA 3_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar